CHAPTER I : THE GREAT CHEIRON part 2

Category: By munkhead

Mereka tinggal di daerah selatan Thessalia tepatnya di lembah Malea.....

Seribu tahun lalu hiduplah satu centaur yang sangat berbeda dari centaur lainnya, ia terkenal sangat bijaksana melebihi raja, cerdas bagai seorang penyihir, gesit bak pemburu, dan kuat layaknya centaur sejati, dan yang paling mengagumkan ia adalah makhluk abadi. Cheiron namanya, ia terkenal sebagi guru para ksatria, karena kebijaksanaanya para dewa pun sangat menghormatinya.

Suatu ketika terjadi peperangan yang dahsyat antara manusia dengan centaur, penyebabnya sangatlah sederhana, sebuah apel !. Seorang pemburu tanpa sengaja memakan sebuah apel dari pohon yang tumbuh di hutan Thessalia karena ia sangat lapar, hal itu diketahui oleh para centaur mereka sangat marah lalu mereka menyerang desa tempat pemburu itu tinggal, dan pecahlah perang yang dahsyat tersebut. Cheiron sang bijaksana berusaha untuk menengahi konflik, namun perang sudah terlanjur terjadi, lalu ia bersama para muridnya ikut berperang di pihak manusia.

Di tengah peperangan terjadi satu kecelakaan, tanpa sengaja seorang murid Cheiron melukai sang bijaksana dengan panah beracun. Racun tersebut tidak membunuh Cheiron namun sangat berpengaruh pada kehidupannya, sakit yang dirasakan akibat racun tersebut seringkali kambuh dan sangat menggangu Cheiron. Karena sakit yang teramat sangat akhirnya Cheiron pun melepaskan keabadiannya dan lebih memilih untuk mati. Untuk menghormati Cheiron, para dewa mengangkat tubuh Cheiron ke langit dan menjadikannya sebuah gugusan bintang.

Ada sebuah rahasia besar yang disimpan Cheiron sesaat sebelum meninggal ia mencabut jantungnya sendiri dan menyimpannya di suatu tempat yang hanya ia ketahui. Konon jantung tersebut memiliki kekuatan yang tak terbayangkan oleh seorang dewa sekalipun.

Chapter I : The Great Cheiron, end.
Comments
 

CHAPTER I : THE GREAT CHEIRON

Category: By munkhead

Cinta, sebuah kata, buah dari perasaan dan pikiran makhuk, karena cinta orang bisa melakukan hal menakjubkan, luar biasa, bahkan hal yang paling mengerikan dan bodoh

I

THE GREAT CHEIRON

Dahulu kala ketika dunia ini masih terdiri dari satu benua dan satu samudera hanya ada beberapa pulau kecil, pulau – pulau itu tidak cukup besar untuk dijadikan tempat tinggal sebuah koloni manusia. Tersebutlah sebuah bangsa yang tinggal di sebuah kota, tidak bukan kota, gunung lebih tepatnya Thessalia. Penghuni bangsa tersebut memiliki kepala, tangan, dan badan manusia, namun bagian bawah badan mereka adalah kuda, ya mereka adalah bangsa centaur salah satu bangsa terkuat yang pernah ada. Makanan mereka adalah daging tidak heran apabila badan mereka sangatlah besar, daging kesukaan mereka adalah daging thean (sejenis kijang, hanya saja lebih besar dan kulitnya berwarna putih berkilau), namun beberapa suku sangat menyukai daging babi hutan bahkan ada yang menyebutkan suku tersebut sesekali berburu manusia untuk dijadikan makanan.

Bangsa centaur ini terdiri dari tiga suku besar, yaitu Aath, Gaard, dan Baast, cara membedakan mereka cukup mudah mereka berbeda pada bentuk fisiknya, suku Aath adalah suku paling beradab meskipun mereka keras namun mereka cukup pintar, mereka tinggal di daerah utara Thessalia tepatnya di hutan Pellion, ciri – ciri fisik suku ini amat menonjol dibandingkan dengan suku lainnya, mereka adalah centaur paling eksotis, wajah mereka cukup tampan dan wanitanya (centaurides) cukup cantik untuk ukuran centaur, kepala mereka dihiasi tanduk dan badan mereka memiliki sayap yang sangat besar dan kuat.

Suku Gaard, tinggal di daerah timur Thessalia tepatnya di hutan Pholoe, namun sebenarnya mereka tersebar dalam bentuk kelompok – kelompok kecil disekeliling Thessalia. Yang membedakan suku ini dengan suku lainnya adalah tanduk yang menghiasi kepala mereka.

Dan yang ketiga, suku paling kasar, mudah marah (mungkin karena daging babi hutan yang mereka makan), dan paling suka bertarung, ya suku Baast. Wajah mereka sangatlah menyeramkan dengan gigi yang runcing dan badan yang kekar manusia biasa bisa langsung pingsan apabila bertemu dengan suku ini. Mereka tidak memiliki tanduk maupun sayap dan mereka tidak seeksotis Aath namun kekuatan mereka adalah yang paling kuat. Mereka tinggal di daerah selatan Thessalia tepatnya di lembah Malea.

continued.......

Comments
 

ASAL MUASAL DEWA - DEWA JAWA

Category: By munkhead
Gw lagi bikin cerita, sebelum di publish ada beberapa mitos dan legenda yang menurut gw menarik sekaligus jadi referensi bwat gw.
OK gw mulai aja


Suatu ketika, Sang Hyang Tunggal bersabda pada sebuah telur untuk menurunkan tiga dewa (awas !!! bukan tiga diva).
Kemudian dari telur itu jadilah tiga dewa. bagian cangkang menjadi Batara Antaga, sebagai yg tertua.
Bagian putih telur menjadi Batara Ismaya (yang kemudian akan turun ke bumi dan dikenal sebagai SEMAR) sebagai yg kedua. Lalu bagian kuning telur menjadi Batara Manikmaya sebagai yg termuda.

Ketiganya menjadi dewa - dewa yg sangat sakti, sehingga kemudian terjadi perdebatan antara Batara Antaga dan Ismaya.
Mereka ingin mencari tahu siapa yg terkuat di antara keduanya. Maka mereka sepakat untuk mengadu ilmu.
Batara Antaga berubah menjadi raksasa dan mencoba melahap sebuah gunung di bumi.
Tapi gunung itu tidak tertelan, justru mengakibatkan mulut Batara Antaga robek.
Lalu Batara Ismaya tak ingin kalah, gunung itu dilahapnya dan berhasil tertelan seluruhnya.
Sehingga akhirnya Batara ismaya diakui oleh Batara Antaga sebagai yg terkuat.
Tetapi gunung yg ada di dlm perut Batara Ismaya ternyata tak bisa dikeluarkan lagi sehingga membuat perutnya kembung.
Ketika kedua dewa ini kembali ke wujud kecil, fisik mereka tak bisa disembuhkan lagi. mereka jadi jelek.
Melihat hal itu Batara Manikmaya yg semula tak ikut2 malah jadi merasa sebagai dewa yg paling tampan.
Melihat hal ini, Sang Hyang Tunggal turun tangan. fisik kedua dewa yg rusak itu dijadikannya
sebagai hukuman karena 2 dewa itu telah terbawa nafsu untuk mengunggulkan diri masing-masing.
Sedangkan Batara Manikmaya yg menjadi sombong dan merasa sempurna, oleh Sang Hyang
Tunggal dihukum menjadi bertangan empat dan bermata 3 supaya tidak menyombongkan diri lagi.

Setelah tiga dewa itu menyadari kesalahannya, Sang Hyang Tunggal memberi mereka tugas.
Batara Ismaya diutus turun ke bumi untuk menjadi penunjuk kebenaran dan keselamatan bagi kaum ksatria.
Sedangkan Batara Antaga juga diutus ke bumi untuk mendidik kaum raksasa (denawa) agar tahu jalan yg benar. tapi apabila para raksasa itu tak mau diinsyafkan, sebaliknya harus
diarahkan ke jalan maut supaya kehidupan di bumi bisa aman dan damai.
Lalu Batara Manikmaya, oleh sang Hyang Tunggal ditugaskan untuk memimpin kahyangan
karena kelak akan diturunkan pula dewa - dewa yang lain untuk menjadi pengawas kehidupan di bumi.

Pada perkembangannya, di bumi Batara Ismaya dikenal sbg Semar Badranya dan Batara Antaga dikenal sebagai Togog.
Sedangkan Batara Manikmaya dikenal sebagai Batara Guru, raja para dewa.
Comments