CHAPTER I : THE GREAT CHEIRON part 2
Mereka tinggal di daerah selatan Thessalia tepatnya di lembah Malea.....
Seribu tahun lalu hiduplah satu centaur yang sangat berbeda dari centaur lainnya, ia terkenal sangat bijaksana melebihi raja, cerdas bagai seorang penyihir, gesit bak pemburu, dan kuat layaknya centaur sejati, dan yang paling mengagumkan ia adalah makhluk abadi. Cheiron namanya, ia terkenal sebagi guru para ksatria, karena kebijaksanaanya para dewa pun sangat menghormatinya.
Suatu ketika terjadi peperangan yang dahsyat antara manusia dengan centaur, penyebabnya sangatlah sederhana, sebuah apel !. Seorang pemburu tanpa sengaja memakan sebuah apel dari pohon yang tumbuh di hutan Thessalia karena ia sangat lapar, hal itu diketahui oleh para centaur mereka sangat marah lalu mereka menyerang desa tempat pemburu itu tinggal, dan pecahlah perang yang dahsyat tersebut. Cheiron sang bijaksana berusaha untuk menengahi konflik, namun perang sudah terlanjur terjadi, lalu ia bersama para muridnya ikut berperang di pihak manusia.
Di tengah peperangan terjadi satu kecelakaan, tanpa sengaja seorang murid Cheiron melukai sang bijaksana dengan panah beracun. Racun tersebut tidak membunuh Cheiron namun sangat berpengaruh pada kehidupannya, sakit yang dirasakan akibat racun tersebut seringkali kambuh dan sangat menggangu Cheiron. Karena sakit yang teramat sangat akhirnya Cheiron pun melepaskan keabadiannya dan lebih memilih untuk mati. Untuk menghormati Cheiron, para dewa mengangkat tubuh Cheiron ke langit dan menjadikannya sebuah gugusan bintang.
Chapter I : The Great Cheiron, end.